Fluor Pada Bidang Kesehatan Gigi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :

Pengertian Fluor
Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air termasuk laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di alam. Ia bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride. Fluor ini berperan dalam pembentukan email gigi dan membuat struktur gigi lebih kuat sehingga akan membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam.
                Fluor merupakan  unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang. Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang tinggi di dalam tulang. Fluoride sebenarnya terdapat di dalam air dan beberapa makanan, termasuk teh. Fluor sebenarnya merupakan unsur tambahan yang dibutuhkan untuk menjaga agar tulang dan gigi tetap kuat.
                Fluor tersedia melimpah di dalam kerak bumi. Melalui proses yang alami, karena cuaca serta pencucian batuan dasar atau lapisan tanah yang keras, (bedrock) yang tinggi kandungan fluornya, fluor memasuki air tanah. Karena itu, air sumur bisa merupakan sumber fluor yang cukup tinggi. Fluor penting untuk kesehatan gigi terutama pada anak-anak, karena jumlah asupan (intake) yang tepat dapat mendukung pembentukan enamel gigi yang lebih tahan terhadap kerusakan akibat asam-asam yang dihasilkan mulut. Fluor juga menghambat metabolisme pembentukan asam dari bakteri penyebab gigi busuk (Streptococcus mutan).
Sifat Fluor
  1. Fluor adalah unsur elektron negatif tertinggi
  2. Bersifat korosif
  3. Fluor memiliki orbital didalam kulit keduanya oleh karena itu tidak dapat menunjukkan variabel keadaan oksidasi seperti anggota lain dari golongannya dan menunjukkan hanya minus 1 sebagai keadaan oksidasinya
  4. Fluor adalah oksidator kuat
  5. Sangat reaktif
Ciri flour
  1. Flour ukurannya kecil
  2. Bewarna kuning pucat kehijauan
  3. Titik lebur pada suhu -219,6 derajat celcius
  4. Titik didih -188,13 derajat celcius
Kegunaan
  1. Fluor ini berperan dalam pembentukan email gigi.
  2. Menguatkan struktur gigi serta melindungi gigi dari serangan karies.
  3. Berperan menghambat karies di dalam lingkungan mulut melalui mekanisme fisik, kimiawi dan biologi.
  4. Menghambat demineralisasi melalui pembentukan fase tahan asam dan meningkatkan remineralisasi email yang karies (demineralisasi) dan belum berlubang.
  5. Mengambat metabolisme karbohidrat oleh mikroflora plak asidogenik.
  6. Konsentrasi sub-lethal dari fluorida dapat mengubah toleransi asam dari streptococcus mutans dan organisme lain, menjurus ke flora plak yg tidak terlalu asidogenik.
  7. Dalam bahan gigi, efektivitas fluorida dalam mengendalikan keseimbangan demineralisasi-remineralisasi yang didasarkan pada variabel konsentrasi dan kecepatan pelepasan dari restorasi.
  8. Fluor merupakan salah satu bahan pasta gigi berfungsi memberikan efek deterjen sebagai satu dari tiga bahan utamanya disamping bahan abrasi.
  9. Fluoride berfungsi melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pembusukan serta pemicu proses mineralisasi. Unsur kimia dalam zat ini mengeraskan email gigi pada persenyawaannya.
Side Effect
                Fluor dalam dosis yang tinggi menimbulkan efek samping berupa fluorosis. Salah satu gejala dari fluorosis, yaitu warna gigi menjadi tidak putih, pucat danburam. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih gelap, enamel gigi menjadi lunak dan rapuh. Tanda pertamanya berupa erupsi gigi dengan email yang berbintik-bintik (mottled enamel). Fluorosis email dapat terjadi akibat dosis tunggal yang tinggi, dosis rendah yang berulang, atau kontak langsung dengan fluor rendah yang terjadi terus menerus.            
                                Selain menimbulkan fluorosis, mengonsumsi Fluor dalam jumlah berlebihdapat menimbulkan penuaan dini, aborsi spontan, kerapuhan tulang dan kanker.Selain itu, sebuah penelitian di Cina menunjukkan pemberian fluoride dalam dosisr endah menyebabkan penurunan kecerdasan pada anak-anak.
No
Kadar Fluor
Efek Toksisitas
1
1 ppm
Mereduksi karies
2
2 ppm/ lebih
Mottled enamel
3
8 ppm
Osteosklerosis
4
> 50 ppm
Kelainan tiroid
5
100 ppm
Growth retardation
6
> 125 ppm
Kelainan ginjal
7
2,5–5 g
Kematian (dosis akut)

Gigi yang Mengalami Fluorosis

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :